Langsung ke konten utama

Subnetting pada Jaringan

Subnetting Jarinagn

Subnetting adalah proses membagi atau memecah jaringan kedalam sebuah jaringan yang lebih kecil atau biasa disebut dengan subnet. Dengan subnetting kita dapat menentukan berapa banyak jumlah host yang ada dalam sebuah jaringan.

Fungsi dan Manfaat Subnetting
  1. Untuk efisiensi penggunaan bandwitdh jaringan, Sebagai contoh dalam sebuah jaringan rumah hanya memiliki 5 komputer yang terhubung ke dalam jaringan, apabila menggunakan subnetting standrat maka paket data yang masuk ke dalam jaringan akan di broadcast kesemua alamat jaringan yang tersedia, meskipun alamat IP tersebut sebenarnya tidak ada maupun tidak aktif
  2. Mengurangi arus lalu lintas jaringan sehingga memperkecil kemungkinan tabrakan data
  3. Optimasi kinerja jaringan.
  4. Penyederhanaan pengelolaan jaringan.

Biasanya penulisan alamat IP adalah 192.168.1.1, namun dalam beberapa kasus, penulisan IP dapat berupa 192.168.1.1/24. Arti dari angka /24 menunjukkan banyaknya bit pada subnet yang digunakan, dengan kata lain IP 192.168.1.1 memiliki bilangan biner seperti 11111111.11111111.11111111.00000000 yang jika dikonversikan dalam angka akan menjadi 255.255.255.0. Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Berikut merupakan tabel subnet mask menurut CIDR:

Subnet Mask CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Komentar